Cinta dan Badai Ujian

Cinta dan Badai Ujian menjadi sajian menarik hari ini buat kalian yang memang sedang mencari informasi berhubungan dengan berita dengan judul Cinta dan Badai Ujian dalam kategori kalian bisa melihat lengkap dibawah ini. Cinta atau Badai Ujian. Kamu wajib sering belajar bakal mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka serta penerangan terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan unggul intern membaca share terbaru.
Wartaislami.com ~ Suatu hari ane pernah membaca salah satu postingan teman di fb. Postingan yang amat singkat, padat tetapi penuh makna. Diakhir kalimat beliau menyebutkan; ‘jika dikau ingin dicintai, maka bersiaplah bakal diuji’. Saya tak tengah memikirkan cinta kepada makhluk ciptaanNya, karena ane yakin berbicara perihal cinta pada makhluk tak mau ada spasinya, ane yakin itu! Akan tetapi ane ingin menasehati diri ane sendiri perihal sekuat apakah selama ini energi cinta yang terbangun bakal Nya;penguasa Langit atau Bumi.
Apakah kerikil-kerikil tajam yang berubah menjelma badai besar nan dahsyat lalu menghantam kita sewajarnya episode perdana cerita cinta kita padaNya ?Atau inikah yang disebut sebenar-benarnya cinta? Ketika jiwa telah bersiap bakal ‘menikmati ujian’ atau meyakini bahwa jatuh sejatuh-jatuhnya, seperih-perihnya, sesakit-sakitnya, sekemelut-kemelutnya sewajarnya bukti cinta Allah pada kita. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman: “Apakah kamu mengira bahwa kamu mau masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (ujian) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka atau kesengsaraan, serta digoncangkan (serta bermacam-macam cobaan) oleh karena itu berkatalah Rasul atau orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS Al-Baqarah:214)
Bersiap bakal dicintai sewajarnya ‘manifestasi kerelaan’ bakal menikmati setiap detik-detik ujian. Ketika sakit, bangkrut, dikhianati, ditipu,diancam,dicibir,miskin atau ujian semisalnya. Bersiap bakal dicintai sewajarnya perjalanan panjang yang pasti mau melelahkan raga, tetapi menyuburkan nurani. Bersiap bakal dicintai sewajarnya romantika hidup celah kamu atau PenciptaMu. Bersiap bakal dicintai sewajarnya sekelumit pengorbanan sepanjang nafas mengalir. Seperti titah Rabb Tuhanmu yang disebutkan didalam Alquran atau diceritakan intern perjalanan hidup para nabi, perihal kecintaan keimanan atau kesabaran mereka yang melangit. Semisal nabi Ayyub a’laihissalam yang mendapatkan ujian kematian bayi-anyaknya atau penyakit berat yang dideritanya, Ibrahim a’laihissalam yang dibakar hidup-hidup oleh Namrud, Musa a’laihissalam yang berjuang serta berat lagi panjang melawan Fir’aun atau kerasnya hati Bani Israil, Nuh a’laihissalam yang wajib menahan derita dihina kaumnya bahkan keluarganya, lalu dicap orang gila karena merakit kapal di untuk bukit. Dengan kekuasaan Allah, ketegaran nabi Nuh a’laihissalam juga mendatangkan pertolongan atau kehancuran perincian kaumnya, atau Nabi kita Al-Amin shallallahu’alaihi wasallam yang bertubi-tubi diuji oleh Allah dihina,dilempar,diancam, diusir serta berbagai ujian nabi-nabi lainnya.
Barangkali kita tak mau sekuat atau setangguh mereka para Nabiullah. Mereka sewajarnya manusia-manusia pilihan yang Allah utus dizamannya. Akan tetapi nilai-nilai dari ‘perjalanan cinta’ mereka itulah yang hari ini menjelma ‘PR besar’ kita menghadapi ujian atau tantangan hidup. Kita bersiap bakal dicintai, maka Allah berharap kita bakal bersiap bakal diuji serta berbagai kekurangan, kesempitan, kesakitan atau ujian lainnya. Sebagaimana Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam pernah ditanya perihal siapakah manusia yang paling berat ujiannya?” Beliau bereaksi; “Para nabi, kemudian yang serupa, lalu yang serupa, maka seseorang diuji berdasarkan tingkat dien-nya.” (HR. Tirmidzi).
Semakin cinta,semakin diuji.
Penulis : Fauziah Ramdani via muslimedianews.com


Source Article and Picture : www.wartaislami.com





Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top