Disunnahkan Puji pujian Setelah Adzan

Disunnahkan Puji pujian Setelah Adzan menjadi sajian menarik hari ini buat kalian yang memang sedang mencari informasi berhubungan dengan berita dengan judul Disunnahkan Puji pujian Setelah Adzan dalam kategori kalian bisa melihat lengkap dibawah ini. Disunnahkan Puji pujian Setelah Adzan. Kamu mesti sering belajar kepada mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka demi kabar terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan termulia intern membaca share terbaru. Ustadz Ma’ruf Khozin (Dewan pakar Aswaja NU Center)
Pertanyaan:
Ketika ada waktu jeda adzan atau iqamah biasanya muadzin melantunkan puji-pujian, syair doa atau sebagainya. Adakah dalil-dalil yang memperbolehkan hal itu?
Jawaban:
Memang ada 2 hal yang kadang dibaca bersama jelang iqamat, yaitu doa atau pujian, seruan mengajak berjamaah atau sebagainya. Terkait demi doa yang dibaca, dijelaskan intern sebuah hadis:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ لاَ يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ (رواه أبو داود رقم 521 والنسائي في “عمل اليوم والليلة” رقم 67 وابن خزيمة في “صحيحه” رقم 425 ورواه الترمذي 3594)
“Tidak bakal ditolak sebuah doa yang dibaca jeda adzan atau iqamat” (HR Abu Dawud No 521, dinilai sahih oleh Ibnu Khuzaimah). Pada intinya doa yang dibaca jujur karena waktu tersebut jujur waktu mustabah.
Sementara melantunkan syair di intern masjid, apabila intern syair tadi mengandung pujian yang benar, petunjuk-petunjuk, etika, atau ilmu-ilmu yang bermanfaat jujur boleh. Seorang sahabat Hassan bin Tsabit telah benar-benar melantunkan syair-syair pujian kenabian di masjid Madinah di hadapan Rasulullah Saw atau para sahabat. Berikut riwayatnya:
وَفِي صَحِيْحِ الْبُخَارِيْ اَنَّ عُمَرَ  مَرَّ فِي الْمَسْجِدِ وَحَسَّانُ يُنْشِدُ فِيْهِ الشِّعْرَ فَلَحِظَ اِلَيْهِ فَقَالَ كُنْتُ أُنْشِدُ فِيْهِ وَفِيْهِ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْكَ ثمَّ الْتَفَتَ إِلَى أَبِي هُرَيْرَةَ فَقَالَ أَنْشُدُكَ بِاللهِ أَسَمِعْتَ رَسُوْلَ اللهِ  يَقُوْلُ أَجِبْ عَنِّي اللَّهُمَّ أَيِّدْهُ بِرُوْحِ الْقُدُسِ قَالَ نَعَمْ (رواه البخاري رقم 3212 ومسلم رقم 6539)
“Umar lewat di masjid senyampang Hassan membaca syair. Hassan melirik kepadanya atau berkata: Saya membaca syair di masjid, atau di dalamnya ada orang yang bertambah baik daripada engkau. Kemudian Umar menoleh ke Abu Hurairah, lalu bertanya: Saya bersumpah untukmu demi Allah, apakah kamu mendengar Rasulullah bersabda: Kabulkan ane, Ya Allah, kokohkan Hassan demi malaikat Jibril? Abu Hurairah menanggapi: Ya, ane mendengarnya”) HR al-Bukhari No 3212 atau Muslim No 6539.
(Dewan Pakar ASWAJA NU Center PWNU Jawa Timur, Ustadz Ma’ruf Khozin) via muslimoderat


Source Article and Picture : www.wartaislami.com





Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top