Inilah Keutamaan Orang Pemberi Maaf

Inilah Keutamaan Orang Pemberi Maaf menjadi sajian menarik hari ini buat kalian yang memang sedang mencari informasi berhubungan dengan berita dengan judul Inilah Keutamaan Orang Pemberi Maaf dalam kategori kalian bisa melihat lengkap dibawah ini. Inilah Keutamaan Orang Pemberi Maaf. Kamu perlu sering belajar buat mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka lewat berita terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan termulia internal membaca share terbaru.
Sejarah menunjukkan penerimaan masyarakat terhadap Islam bukan karena paksaan ataupun perperangan. Kebanyakan orang simpati atau tertarik lewat Islam dikarenakan keelokan laku pendakwahnya. Perihal ini sejak dulu sudah dicontohkan Nabi Muhammad SAW; beliau dikenal bagai orang yang paling baik akhlak atau perangainya.
Sebab kebaikannya itu, Nabi SAW enggak hanya disegani oleh kawan, tetapi lawan pun pada saat itu menghormati atau menyanjung etika beliau. Tak jarang orang yang membencinya beralih menghormati atau menjelma pengikut setianya. Ini menunjukkan betapa mulianya akhlak Nabi Muhammad SAW. Kebencian enggak pernah ia balas lewat amarah atau dendam. Malah beliau menyambut murka orang kafir Quraisy lewat kasih sayang atau penuh maaf.
Aisyah RA pernah ditanya terkait watak pribadi Rasulullah, ia pun menjelaskan:
كان أحسن الناس خلقا، لم يكن فاحشا ولا متفحشا، ولا سخابا في الأسواق، ولا يجزي بالسيئة السيئة، ولكن يعفو ويصفح
Artinya, “Adalah Rasulullah SAW orang yang paling bagus akhlaknya: beliau enggak pernah kasar, berbuat keji, berteriak-teriak di pasar, atau membalas kejahatan lewat kejahatan. Malahan beliau pemaaf atau mendamaikan,” (HR Ibnu Hibban).
Di celah sifat Rasulullah SAW ialah suka memberi maaf. Beliau acapkali memaafkan orang yang membenci atau menyakiti perasaannya. Memaafkan kesalahan orang bukanlah perkara mudah. Pada saat itulah keimanan seorang diuji. Apakah ia hendak memperturutkan egonya atau menyisihkan amarahnya lewat memberi maaf. Allah SWT berfirman:
فمن عفا وأصلح فأجره على الله
Artinya, “Barangsiapa yang memaafkan atau mendamaikan maka pahalanya dari Allah SWT” (QS: Asy-Syura: 40.
Sementara internal hadits disebutkan:
وما زاد الله عبد بعفو إلا عزا
Artinya, "Tidaklah Allah SWT menambahkan sesuatu kepada orang yang memaafkan kecuali kemuliaan,” (Al-Muwatta’ karya Imam Malik).
Memberi maaf bukan berati pengecut, sebab Allah SWT memuliakan orang yang bersedia memaafkan kesalahan orang lain. Bahkan Allah sudah menyiapkan segudang pahala buat orang tersebut. Pastinya, enggak ada kerugiaan bila kita berbuat baik. Memang pada saat memberi maaf, amarah kita enggak terlampiaskan. Tetapi sesungguhnya pada saat itulah keislaman kita nyata. Andaikan Nabi SAW seorang pemarah atau pendendam, bisa jadi pemeluk agama Islam enggak sebanyak kini ini.
Dengan memberi maaf, paling enggak kita sudah mencoba buat mengikuti perilaku Nabi SAW. Mengikuti etika atau kesopanan yang beliau ajarkan tentu bertambah utama ketimbang mengikuti ala pakaian Nabi saja. Saking sopan atau lembutnya Nabi SAW, sahabat Al-Bara bin ‘Azib, seperti dikutip dari Syamailul Muhammadiyah, menggambarkan wajah Rasulullah SAW laiknya bulan, bukan seperti pedang. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)
Sumber : nu.or.id

Source Article and Picture : www.wartaislami.com





Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top