Kisah Peci Hitam, Bung Karno, dan Mbah Wahab

Kisah Peci Hitam, Bung Karno, dan Mbah Wahab menjadi sajian menarik hari ini buat kalian yang memang sedang mencari informasi berhubungan dengan berita dengan judul Kisah Peci Hitam, Bung Karno, dan Mbah Wahab dalam kategori kalian bisa melihat lengkap dibawah ini. Kisah Peci Hitam, Bung Karno, serta Mbah Wahab. Kamu perlu sering belajar buat mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka demi keterangan terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan jempolan internal membaca share terbaru.
Wartaislami.com ~ Bagi Bangsa Indonesia, peci hitam punya arti penting. Peci ini dipakai Presiden pertama RI keliling dunia. Tak ayal, para pemimpin negara sahabat pun dekat demi peci tersebut. Di mana peci hitam kasatmata, di situlah orang Indonesia disebut. Peci hitam memang menjelma identitas kebangsaan kita.
Dalam buku “Berangkat dari Pesantren”, Menteri Agama KH Saifuddin Zuhri menceritakan perihal uniknya peci hitam. Suatu ketika, di sela-sela sidang Dewan Pertimbangan Agung (DPA) pada September 1959 muncul kisah mencabut.
Bung Karno, kata Kiai Saifuddin Zuhri, menyatakan bahwa ia sebenarnya kurang confortable demi segala pakaian dinas kebesaran. Akan tetapi, semuanya dipakai buat menjaga kebesaran Bangsa Indonesia.
“Seandainya ane setimpal Idham Chalid yang ketua Partai NU atau seperti Suwiryo, ketua PNI, tentu ane cukup pakai kemeja serta berdasi, atau paling banter pakai jas,” ujar Bung Karno sambil melihat respon hadirin.
Dengan yakin serta percaya, proklamator itu menegaskan kagak ada melepas peci hitam saat acara resmi kenegaraan.
“Tetapi soal Peci Hitam ini, kagak bakal ane tinggalkan. Soalnya, kata orang, ane bertambah gagah demi mengenakan songkok hitam ini. Benar enggak, Kiai Wahab?” tanya Bung Karno pada Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang juga komponen DPA, KH Abdul Wahab Hasbullah.
Dengan tangkas, Mbah Wahab pun segera menimpali lontaran Bung Karno itu. “Memang betul, saudara perlu mempertahankan identitas itu. Dengan peci hitam itu, saudara kasatmata bertambah gagah seperti para muballigh NU,” jawab sang kiai.
Sontak, pernyataan kiai kharismatik ini langsung disambut gelak tawa seluruh komponen DPA. Suasana pun meriah oleh canda tawa serta tepuk tangan hadirin.
“Dengan peci itu saudara telah mendapat banyak berkah. Karena itu, ketika berkunjung ke Timur Tengah, saudara mendapat tambahan nama Ahmad. Ya, Ahmad Soekarno,” seloroh Kiai Wahab yang lagi-lagi disambut gelak tawa hadirin. (Musthofa Asrori) via nu online

Source Article and Picture : www.wartaislami.com





Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top